Selasa, 19 November 2019

SUBVERSION BESERTA CONTOHNYA

SUBVERSION
Subversion, atau dikenal juga dengan nama SVN, adalah suatu perangkat lunak sumber terbuka pengontrol versi yang dapat mengatur proses pengembangan perangkat lunak yang dilakukan oleh suatu kelompok pemrogram yang terpisah menjadi runut dan teratur. Subversion diciptakan oleh CollabNet yang memegang merek dagang “Subversion” dan sampai sekarang masih memelihara proyek ini. Subversion tersedia dalam versi Linux, Windows, FreeBSD, OpenBSD, Solaris, Mac OS X dan OS/400. Subversion dirancang khusus sebagai pengganti modern dari CVS. Untuk mencegah corrupt dalam database, SVN menggunakan konsep operasi atom. Perubahan yang dilakukan terhadap sumber diterapkan atau tidak, yang berarti tidak ada perubahan parsial pada sumber aslinya. Contoh program dari SVN ini adalah tortoisesvn.
fungsi dasar dari SVN (Sub Version) tersebut sebagai berikut:
  • Mencatat perubahan code yang terjadi dalam membuat perubahan.
  • Dapat melihat seluruh historical pada data.
  • Kemampuan melakukan fungsi undo sehingga bisa mengembalikan kondisi program sebelum error itu terjadi.
  • File sharing, yang memungkinkan satu file dapat dikerjakan oleh beberapa orang (team) dalam waktu bersamaan.
Keunggulan dari SVN :
  • Sistem baru berdasarkan CVS
  • Menerapkan operasi atom
  • Murah dalam pengoperasian
  • Sistem terpusat, tidak mendukung peer to peer
  • Berbagai macam plug-in untuk IDE
Kekurangan dari SVN :
  • Masih ada bug dalam renam file maupun direktori
  • Perintah manajemen repositori tidak banyak
  • Kecepatan kompresi data lambat
  • Ketika server down, maka client tidak dapat mengakses.

Contoh sub version:

1. Bazaar

Bazaar merupakan bagian dari GNU Project, Bazaar adalah free software yang disponsori oleh Canonical. Salah satu layanan yang menggunakan Bazaar adalah Launchpad, sebuah tempat dimana aplikasi Ubuntu dikembangkan dan dipantau oleh komunitas. Bazaar dapat digunakan di Windows, Ubuntu, Debian, Red Hat, SUSE, OS X, FreeBSD, Solaris, Gentoo, dan lainnya.
Bazaar memiliki versi GUI yang dapat memudahkan pengguna, Anda dapat bekerja secara offline dengan menggunakan Bazaar, mempunyai sistem any workflowgatekeeper workflow, dan centralized workflow, mempunyai fitur rename tracking dan smart merging, dan kecepatan dan efisiensi penyimpanan yang sangat tinggi. Saat ini Bazaar berada di versi 2.6.0

2. Subversion (SVN)

SVN adalah free VCS yang didesain mirip dengan CVS dan lebih sederhana. SVN mendukung atomic commits dari sebuah file dan melakukan versioning terhadap direktori, symbolic links, dan meta-data. Selain itu mendukung versioning terhadap penamaan, penyalinan, dan penghapusan suatu file atau direktori.
SVN merupakan bagian dari Apache Software Foundation. SVN bersifat open source yang didirikan pada tahun 2000 oleh CollabNet Inc. SVN dinikmati luas oleh kalangan komunitas ataupun enterprise. SVN tersedia untuk Linux, OS X, FreeBSD, dan Windows. Saat ini SVN berada di versi 1.8.9

3. Mercurial

Mercurial atau yang biasa disingkat menjadi Hg. Mercurial adalah VCS yang free. Mercurial memiliki konsep distributed source control management tool. Mercurial efisien untuk menangani proyek yang memiliki bermacam ukuran dan jenis. Mercurial mendukung berbagai workflow. Dan setiap Anda melakukan kloning sebuah proyek dengan Mercurial, seluruh riwayat proyek akan disalin.
Mercurial dapat digunakan di Windows, OS X, Linux, dan varian Unix lainnya. Mercurial memiliki guide yang dapat mempermudah pengguna baru untuk langsung produktif dengan menggunakan Mercurial. Saat ini Mercurial berada di versi 3.1-rc

4. CVS

CVS adalah free VCS yang digunakan oleh mayoritas proyek free software. Saat ini CVS perlahan mulai tergantikan oleh sistem VCS lain yang lebih baru. CVS mendukung pengembangan konkuren oleh banyak pengembang baik secara lokal atau diatas jaringan. CVS sangat kurang mendukung untuk atomic commits dan pemindahan / penamaan ulang file.
Dengan menggunakan VS Anda dapat merekam riwayat dari file dan dokumen. CVS mendukung unreserved checkouts yaitu lebih dari satu pengembang dapat mengerjakan file yang sama secara bersamaan. CVS Server dapat berjalan di berbagai varian Unix dan CVS Client dapat berjalan di Windows dan varian Unix. Terkadang CVS dapat melakukan server mode di sisi client. Saat ini CVS berada di versi 1.11.23

5. RCS

Revision Control System atau RCS mampu mengelola revisi dari banyak file. RCS mengotomasi penyimpanan, pengambilan, pencatatan, pemeriksaan, dan penggabungan dari sebuah revisi. RCS berguna untuk teks yang sering direvisi seperti source codeprogram, dokumentasi, grafik, jurnal, dan surat.
RCS pertama kali dikembangkan oleh Walter F. Tichy di Purdue University pada awal 1980. RCS didesain dengan lebih unggul dibandingkan pendahulunya yaitu Source Code Control System (SCCS). Peningkatan RCS dibandingkan SCCS diantaranya adalah antar muka yang lebih mudah dan pengambilan yang lebih cepat dari penyimpanan. RCS menggunakan GNU Diffutils untuk melihat perbedaan diantara dua versi yang berbeda. Saat ini RCS berada di versi 5.9.2

6. Perforce

VCS yang satu ini bersifat proprietary dan berbayar jika Anda ingin menggunakannya untuk lebih dari 20 pengembang. Jika menggunakannya untuk 20 pengembang Anda akan mendapatkan Perforce secara free.
Perforce memiliki keunggulan dengan sebuah sistem yang dinamakan Continous Delivery. Dengan menggunakan disiplin tersebut software dapat dirilis menjadi production kapanpun. Perforce ini dipercaya oleh vendor - vendor besar seperti Netflix, Samsung, Salesforce, dan New York Stock Exchange.
Perforce memiliki keunggulan seperti massive scalabilityhybrid version controlsocial codinglarge binaries, dan unified security. Perforce dapat digunakan di Linux, varian Unix, OS X, dan Windows. Saat ini Perforce berada di versi 2014.1 untuk versi Free.

7. ClearCase

VCS yang ini juga merupakan VCS proprietary dan berbayar. Harga lisensi untuk penggunanya dalah $ 5.500. Mantap kan harganya?. IBM Rational ClearCase ini mendukung untuk version controlworkspace managementparallel development support, dan auditing.
Tentunya ClearCase ini dapat diintegrasikan dengan produk IBM lainnya, misal WebSphere. Selain itu ClearCase memiliki effective IP security yang menjamin source code yang ditulis akan aman dari kontrol yang tidak diizinkan.

8. GNU Arch

GNU Arch adalah salah satu decentralized version control system yang paling awal. Hanya saja saat ini Arch mulai kurang aktif dikembangkan. GNU Arch murah dan mudah untuk dikelola, dan tidak perlu memberikan permisi untuk setiap peserta proyek. Mempunyai fitur branching dan merging yang siap memudahkan tim yang mengembangkan free software.
Menurut halaman resminya GNU Arch ini digunakan untuk membantu pengembangan free software. Disarankan bagi yang menggunakan CVS atau sistem lainnya untuk bermigrasi ke GNU Arch. GNU Arch dibuat dan dikelola oleh Tom Lord. Saat ini GNU Arch berada di versi 1.3.5

9. GNU CSSC

CSSC merupakan proyek dari GNU Project yang menggantikan SCCS. SCCS adalah VCS yang bersifat proprietary yang tersedia untuk versi komersial dari Unix. GNU CSSC ini dikembangkan sebagai versi free untuk Unix. Dengan menggunakan CSSC, sebuah proyek dapat dikontrol menggunakan sistem lain seperti Git atau SVN. Saat ini GNU CSSC berada di versi 1.3.0

10. Git

Git merupakan VCS yang dikembangkan oleh Linux Torvald ketika mengembangkan Linux (kernel). Git merupakan decentralized version control system. Git mempunyai keunggulan seperti repository syncing, bekerja secara offlinecheap local branchingstaging area yang nyaman, mampu menangani proyek besar seperti Kernel Linux secara efektif dalam hal kecepatan dan ukuran data, mendukung non-linear development, dan multiple workflow. Selain itu Git digunakan di berbagai layanan VCS seperti Github, Bitbucket, Assembla, dan Gitorious

Tidak ada komentar:

Posting Komentar