Tugas Ilmu Budaya Dasar
Universitas Gunadarma
Menghitung Weton Pernikahan pada Adat Jawa
Nama : Muhammad Arif Wicaksono
NPM : 14118488
Kelas : 1 KA 29
Dalam tradisi masyarakat Jawa dan Madura, kebanyakan orang tua jaman dahulu masih mempercayai bahwa kecocokan atau nasib kehidupan rumah tangga ditentukan oleh weton kelahiran dalam memilih pasangan hidup.
Dalam hal ini, sesepuh kita telah memiliki perhitungan pakem yang khusus
digunakan meramalkan suatu perjodohan.
Karena weton dapat memprediksi watak dan nasib seseorang, kecocokan
pasanganpun bisa dihitung dari weton kelahiran masing-masing.
Biasanya jika hasil perhitungan weton kedua pasangan tidak ditemukan
hasil yang baik, untuk meminimalkan kemungkinan buruk yang mungkin bisa
terjadi, akan dilakukan tindakan alternatif ruwatan atau memilih hari
pernikahan khusus dan tertentu.
Hal ini dipercaya bisa menangkal kesialan di kemudian hari akibat
ketidak cocokan weton tersebut.
Berikut cara menghitung Weton/ Pasaran dari hari kelahiran :
Berikut cara menghitung Weton/ Pasaran dari hari kelahiran :
Ada 5 nama pasaran Jawa, yakni Pahing, Pon, Wage, Legi, dan Kliwon.
Pasaran Jawa
|
Angka
|
Pahing
|
9
|
Pon
|
7
|
Wage
|
4
|
Legi
|
5
|
Kliwon
|
8
|
Sedangkan angka untuk hari-hari Senin sampai dengan Minggu adalah
sebagai berikut:
Hari
|
Angka
|
Senin
|
4
|
Selasa
|
3
|
Rabu
|
7
|
Kamis
|
8
|
Jumat
|
6
|
Sabtu
|
9
|
Minggu
|
5
|
Dilansir dari berbagai sumber, berikut 2 cara menghitung weton jodoh dengan
menggunakan pedoman Neptu atau nilai nama pasaran adalah sebagai berikut;
- Cara Menghitung Weton Jodoh dengan Penjumlahan Neptu
a) Tentukan hari kelahiran dan pasaran / weton masing-masing pasangan
baik pria maupun wanita.
b) Tentukan neptu masing-masing, kemudian jumlahkan.
Berikut ini penjelasan menurut hasil dari penjumlahan weton tersebut:
PEGAT
Pasangan ini kemungkinan akan sering menemukan masalah di kemudian hari.
Bisa itu dari masalah ekonomi, kekuasaan, perselingkuhan yang bisa
menyebabkan pasangan tersebut bercerai atau pegatan.
RATU
Pasangan ini bisa dibilang memang sudah jodohnya. Dihargai dan disegani
oleh tetangga maupun lingkungan sekitar.
Bahkan banyak orang yang iri akan keharmonisannya dalam membina rumah
tangga.
JODOH
Pasangan ini memang beneran cocok dan berjodoh. Bisa saling menerima
segala kelebihan dan kekurangannya.
Rumah tangga bisa rukun sampai tua.
TOPO
Dalam membina rumah tangga akan sering mengalami kesusahan di awal-awal
namun akan bahagia pada akhirnya.
Masalah tersebut bisa saja soal ekonomi dan lain sebagainya.
Namun pada saat sudah memiliki anak dan cukup lama berumah tangga,
akhirnya akan hidup sukses dan bahagia.
TINARI
Pasangan ini akan menemukan kebahagiaan.
Gampang dalam mencari rezeki dan tidak sampai hidup kekurangan. Hidupnya
juga sering mendapat keberuntungan.
PADU
Pasangan ini dalam berumah tangga akan sering mengalami pertengkaran.
Namum meskipun sering bertengkar, tidak sampai membawa ke dalam perceraian.
Masalah pertengkaran tersebut bahkan bisa dipicu dari hal-hal yang
sifatnya cukup sepele.
SUJANAN
Pasangan ini dalam berumah tangga akan sering mengalami pertengkaran dan
masalah perselingkuhan.
Bisa itu dari pihak laki-laki maupun perempuan yang memulai
perselingkuhan.
PESTHI
Pasangan ini dalam berumah tangga akan rukun, tenteram, adem ayem sampai
tua.
Meskipun ada masalah apapun tidak akan sampai merusak keharmonisan
keluarga.
- Cara Menghitung Weton Jodoh dengan Sisa Neptu
a) Tentukan hari kelahiran dan pasaran / weton masing-masing pasangan
baik pria maupun wanita.
b) Tentukan neptu masing-masing, kemudian jumlahkan.
Misalnya, wanita lahir di hari Jumat dengan pasaran legi, atau memiliki
weton Jumat Legi.
Pria lahir di hari Sabtu dengan pasaran Kliwon, atau weton kelahirannya
Sabtu Kliwon.
Maka Jumlah Neptu wanita = 11 dan Pria jumlah neptunya 17. Jumlah neptu
pria dan wanita adalah 28.
Cara menghitung weton jodoh selanjutnya dengan membagi keduanya dengan
angka 7.
Sisanya dijadikan pedoman dalam primbon Jodoh.
Misalnya 28 : 7 = 4. Karena tidak ada sisanya atau pas dibagi 7 maka
bisa dikatakan sisanya adalah 7.
Di bawah ini hasil dari pembagian weton kedua pasangan.
Sisa 1. Sandang yang artinya besar budinya,kaya dan besar wibawanya juga
tercukupi Sandang / harta bendanya.
Sisa 2. Pangan yang artinya sedikit rezekinya namun, hanya cukup buat
makan.
Sisa 3. Papan yang artinya dapat kemulyaan dan keluhuran tinggi atau
memiliki rumah.
Sisa 4. Loro yang artinya sakit namun, banyak orang datang untuk
berguru.
Sisa 5. Pati yang artinya sering susah, sering malu akibat tindakannya
sendiri,dan suka di fitnah orang.
Dalam kitab primbon, untuk menolak hal tersebut bisa memotong ayam saat
akan ijab kabul.
Sisa 6. Bumi kepetak yang artinya hatinya gelap,kuat dalam bekerja,tahan
menghadapi ujian dan rintangan.
Untuk menolak hal tersebut bisa mendem lemah/mengubur tanah saat akan
ijab kabul pengantin.
Sisa 7. Lebu ketiup angin yang artinya sering mendapatkan kesusahan,
apapun cita-cita tidak akan tercapai, sering pindah rumah.
Penolak bala yang bisa di lakukan dengan cara abul lemah/menabur debu
saat akan ijab kabul pengantin.
Dari penghitungan tersebut dapat diramalkan adanya beberapa kemungkinan
yang mungkin bakal terjadi kelak jika Anda telah menjalin hubungan kekasih atau
berumah tangga.
Naman perlu di ingat, semua ini adalah perhitungan manusia semata dan
segalanya adalah kuasa Tuhan, gunakan sebagai hiburan dan referensi semata.
Jadi jika Anda merasa bahwa weton jodoh antara Anda dan pasangan kurang
cocok berdasarkan perhitungan diatas, namun Anda berdua sangat yakin bahwa
semua akan baik baik saja asalkan saling mengerti dan saling menerima, maka tidaklah
masalah.
Serahkan dan pasrahkan semuanya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar