Jumat, 03 Juli 2020

INVESTASI

MENGAPA PERUSAHAAN MELAKUKAN INVESTASI ?
Perusahaan melakukan investasi dengan cara membeli sekuritas utang atau sekuritas saham karena adanya salah satu dari 3 alasan, yaitu :
  1. Perusahaan memiliki kelebihan kas.
  2. Untuk memperoleh pendapatan dari hasil investasi.
  3. Karena alasan stratejik yang bentuknya bisa bervariasi.
Salah satu bentuk investasi yang dilakukan perusahaan yaitu investasi dalam sekuritas obligasi dan saham. Sekuritas tersebut dapat dibeli langsung dari perusahaan penerbitnya atau dari perusahan investor lain. Investasi dalam sekuritas dapat dilakukan dengan menanamkan karakteristik yang sangat berbeda. Dalam obligasi mempunyai perbedaan yang cukup besar bila dibandingkan dengan akuntansi untuk investasi dalam saham.
Pada saat perolehan, perusahaan harus mengklasifikasikan investasi dalam obligasi dan investasi dalam saham ke dalam salah satu dari 3 kelompok berikut:
  1. Diperdangangkan, sekuritas yang dibeli dan dimiliki untuk dijual kembali dalam waktu dekat.
  2. Tersedia untuk dijual, sekuritas yang dibeli dan dimiliki dengan maksud untuk dijual kembali pada suatu waktu dimasa datang.
  3. Dimiliki hingga jatuh tempo, sekuritas utang yang dibeli dengan maksud untuk dimiliki hingga jatuh tempo.
  • INVESTASI DALAM SAHAM
Investasi dalam saham adalah investasi yang dilakukan oleh perusahaan lain. Apabila perusahaan melakukan investasi dalam saham yang diterbitkan oleh berbagai perusahaan, maka keseluruhan investasi tersebut dinamakan portofolio investasi.
  • PEMILIKAN SAHAM KURANG DARI 20 %
Dalam akuntansi untuk pemilikan saham kurang dari 20%, perusahaan menggunakan metode biaya perolehan. Dalam biaya perolehan ini, perusahaan mencatat investasi sebesar biaya perolehan dan pendapatan diakui hanya ketika perusahaan menerima dividen tunai.
  • PEMILIKAN SAHAM ANTARA 20% DAN 50%
Jika investor memiliki antara 20% dan 50% saham biasa dari suatu perusahaan, maka dapat diperkirakan bahwa investor memiliki pengaruh yang signifikan atas aktivitas operasi dan keuangan perusahaan investee. Hal ini dicatat menggunakan metode ekuitas. Dalam etode ekuitas, perusahaan investor pada awalnya mencatat investasi dalam saham biasa yang diterbitkan asosiasi sebesar biaya perolehannya.
  • PEMILIKAN SAHAM LEBIH DARI 50%
Perusahaan yang memiliki saham lebih dari 50% saham biasa yang diterbitkan perusahaan lain disebut perusahaan induk. Perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh perusahaan induk disebut perusahaan anak.
  • PENILAIAN INVESTASI DALAM SEKURITAS
Nilai investasi dalam obligasi dan saham bisa sangat bervariasi selama pemilikan investasi tersebut. Penilaian bisa dilakukan berdasarkan biaya perolehan dan harga pasar, atau nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan harga pasar.
  • PENYAJIAN DALAM NERACA
Perusahaan mengelompokkan menjadi investasi jangka panjang dan investasi jangka pendek.
  • INVESTASI JANGKA PENDEK
Investasi jangka pendek adalah sekuritas yang dimiliki perusahaan yang siap untuk dijual dan dimaksudkan untuk diubah menjadi kas pada periode yang akan datang. Investasi yang tidak memenuhi kedua criteria tersebut dikelompokkan sebagai investasi jangka panjang.
  • INVESTASI JANGKA PANJANG
Investasi jangka panjang berupa sekuritas tersedia untuk dijual dilaporkan sebesar nilai wajarnya. Investasi dalam saham biasa yang menggunakan metode ekuitas dilaporkan sesuai dengan nilai ekuitasnya.

Jumat, 15 Mei 2020

Sistem Akuntansi Biaya menurut pesanan


PENETAPAN SISTEM AKUNTASI MENURUT PESANAN
Penerapan sistem akuntasi biaya menurut pesanan sangatlah cocok bila produk yang dibuat perusahaan dilaksanankan berdasarkan pesanan atau mempunyai ciri-ciri khusus untuk setiap pesanan atau pesanan-pesanan yang berbeda-beda penerapan ini juga baik untuk produksi dalam jumlah besar tetapi produksinya tidak secara kontinue, Bila dibandingkan dengan sistem akuntasi menurut proses, perbedaanya yaitu bahwa setiap pesanan diperlukan adanya indentifikasi biaya untuk setiap pekerjaan tersebut.
Hal yang utama dalam penerapan sistem akuntansi biaya menurut pesanan, bahwa pencatatan bentuk tolak dari dokumen-dokumen yang dipakai sebagai dasar untuk ayat-ayat jurnal dan juga dokumen ini penting bagi pimpinan untuk membuat perencanaan serta untuk tindakan pengendalian mengenai cara, prosedur dan penerapan terdapat persamaan dengan sitem akuntansi biaya menurut proses, misalnya : untuk memperoleh bahan, menyimpan dan mengeluarkannya.

Sekilas Mengenai Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesenan 
Dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan persanan biasanya biaya produksi diakumulasikan untuk setiap pemesanan yang terpisah. Suatu pemesanan adalah output yang diidentifikasikan untuk memenuhi pesanan pelanggan tertentu atau untuk mengisi kembali suatu item persediaan. Agar perhitungan biaya berdasarkan pesanan menjadi efektif, pesanan harus dapat diidentifikasikan secara terpisah. Agar rincian dari perhitungan biaya berdasarkan pesanan sesuai dengan usaha yang diperlukan, harus terdapat perbedaan penting dalam biaya perunit suatu pesanan dengan pesanan lain. Rincian mengenai suatu pesanan dicatat dalm kartu biaya pesanan, yang dapat berbentuk kertas atau elektronik.

BAHAN MENTAH (RAW MATERIALS)          
Akuntasi persediaan di buku besar untuk perlengkapan, bahan baku langsung, dan bahan baku tidak langsung bisa saja terpisah. Berawal dengan adanya pesanan, maka departemen yang bertugas melaksanakan pesanan tersebut membuat perencanaan terlebih dahulu.
Bahan baku yang dibutuhkan dengan Surat Permintaan Pembelian (Purchases Requisition) surat permintaan pembelian ini sebagi pedoman pembelian untuk melaksanankan pemesanan atau dasar untuk mengirim Order Pembelian (Purchase Order).
Selanjutnya petugas pembelian setibanya pesanan akan mengadakan pemeriksaan, apakah jumlah tersebut sesuai atau tidak dengan pesanan yang dilakukan, setelah mendapat persetujuan. 
Bagian pembelian mengeluarkan Bukti Penerimaan Bahan (Receiving Report) yang memuat jumlah keadaan barang yang diterima. Penerimaan ini dicatat dengan mendebit perkiraan Bahan Baku (material) dan sebaliknya untuk perkiraan Hutang Dagang (Kas dicatat disebelah kredit). Perkiraan bahan baku di dalam buku besar merupakan perkiraan pengendalian (controlling account) yang dibuat per jenis bahan baku dan merupakan sub buku besar yang dinamakan Buku bahan baku (Material Ladger). Perkiran bahan baku tidak hanya mencatat mutasi bahan, juga memberikan informasi bagi menyakut menyangkut dalam menghindari pembelian yang telalau besar sehingga terjadi kerugian akibat menumpuk modal kerja yang tertanam dalam persedian, sebaliknya juga untuk menghindari stagnasi proses produksi akibat kekuarangan bahan, jadi titik pemesanan kembali (re order point) sangat diperhatiakan. Bagian produksi memulai aktivitasnya dengan membuat Bon pengeluaran bahan (Material Requisition). 
Ikhitisar mengenai bon pengeluaran bahwa secara periodik merupakan bukti untuk memindahkan biaya bahan baku dari perkiraan pengendalian bahan baku ke perkiraan pengendalian Barang dalam proses (Work in proses) dan Biaya Fabrikase (Factory overhead).

Bagian-bagian yang terlibat dalam proses pengadaan dan penggunaan bahan baku:
a. Bagian produksi
b. Bagian Gudang
c. Bagian Pembelian
d. Bagian Hutang
e. Bagian Penerimaan

Biaya yang di perhitungkan dalam harga pokok bahan baku yang di beli :
Semua biaya yang terjadi untuk memperoleh bahan baku dan untuk menempatkannya dalam keadaan siap untuk diolah. Perlakuan biaya angkut:

A. SEBAGAI TAMBAHAN HARGA POKOK BAHAN BAKU YANG DIBELI, Dialokasikan berdasar:
1.       Perbandingan kuantitas bahan baku yang dibeli
2.      Perbandingan harga faktur
3.      Tarif yang ditentukan dimuka
B. SEBAGAI ELEMEN BOP PENENTUAN HARGA POKOK BAHAN BAKU YANG DIPAKAI DALAM PRODUKSI
1.       Metode Identifikasi khusus
2.      FIFO
3.      LIFO
4.      RATA RATA BERGERAK
5.      BIAYA STANDAR
MASALAH MASALAH KHUSUS
1.       Sisa bahan
2.      Produk Rusak
3.      Produk Cacat

Untuk pencatatan bahan baku sebaiknya diterapkan sistem balance permanen, karena akan diperoleh manfaat-manfaat sebagai berikut :
1.       Memungkinkan perhitungan persediaan secara phisik dapat dilaksanakan secara merata dan tidak menumpuknya pekerjaan pada akhir periode.
2.      Penetapan pembebanan bahan baku ke pekerjaan dan biaya fabrikase dapat dilakukan secara tepat dan cepat.
3.      Keuntungan lainya untuk mengetahui perbedaan-perbedaan antara jumlah sebenarnya dengan jumlah menurut pembukuan.
Jika terdapat perbedaan yang cukup besar (material) harus mencari sumber yang menimbulkan perbedaan tersebut dan bagian atau petugas mana yang harus bertanggung jawab dan catatan ini sebagi bahan untuk mengambil tindakan perbaikan.

UPAH (WAGES)
Upah buruh adalah biaya yang tidak berwujud, tidak seperti pemakaian bahan baku maka untuk sistem ini harus dilaksanankan dengan seksama mengenai perlakuakn upah langsung, agar :
1.       Dapat ditetapkan ujumlah yang tepat mengenai upah yang harus dibayarkan kepada buruh di dalam periode pembayaran upah.
2.      Pembebanan yang tepat atas biaya buruh ke perkiraan Biaya Fabrikase dan ke masing-masing pesanan.

BIAYA BIAYA YANG BERHUBUNGAN DENGAN TENAGA KERJA

SETUP  TIME : biaya-biaya yang dikeluarkan untuk MEMULAI kegiatan produksi
Perlakuan :   
1. Dimasukkan sebagai unsur Biaya Overhead Pabrik
2.  Dibebankan kepada Pesanan yang bersangkutan

WAKTU NGANGGUR waktu dimana sebagai akibat kerusakan mesin, kekurangan pekerjaan atau kesalahan manajemen dsb. Karyawan tidak bekerja . Kondisi tetap menjadi tanggungjawab manajemen, oleh karena itu ia tetap tetap harus membayar upah karyawan
Perlakuan:  
diperlakukan sebagai elemen Biaya Overhead Pabrik

INSENTIF pemberian penghargaan dalam bentuk gajai upah sebagai upaya memberikan motivasi kerja atau penghargaan karena prestasi yang baik.

PREMI LEMBUR pembayaran gaji-upah kepada karyawan karena ia bekerja lebih dari standar yang ditentukan ( diatas 40 jam per minggu). Biasanya harga per jam kerja lebih tinggi dari kerja  biasa.

BIAYA OVERHEAD PABRIK
Biaya Overhead pabrik adalah biaya-biaya bahan tak langsung, buruh tak langsung dan biaya-biaya pabrik lainnya yang tidak secara mudah diidentifikasikan atau dibebankan langsung pada suatu pekerjaan, hasil produksi/tujuan biaya akhir (Usry & Hammer, 1991 –368). Pendapat ahli lainya menyatakan bahwa biaya overhead pabrik merupakan setiap biaya yang tidak secara langsung melekat pada suatu produk, yaitu semua biaya-biaya diluar biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya overhead pabrik mencakup biaya produksi lainnya seperti pemanasan ruang pabrik, penerangan, penyusutan pabrik dan mesin-mesin. Biaya pabrik seperti pemeliharaan, gudang bahan-bahan dan hal lain yang memberikan pelayanan-pelayanan kepada bagian produksi juga merupakan bagian dari biaya overhead pabrik.

1. Penggolongan:
Biaya Bahan Penolong
Biaya Reparasi dan Pemeliharaan
Biaya Tenaga Kerja Tak Langsung
a. Sifat Biaya akibat penilaian Aktiva Tetap (Ph)
Biaya Akibat berlalunya waktu (asuransi)
Biaya yang secara langsung  memerlukan uang tunai (biaya listrik, air)
Biaya variabel
b. Perilaku Biaya hub.
Perubahan Volume                  
Biaya tetap
Biaya Semi Variabel

2. Langkah Penentuan tarif Biaya Overhead Pabrik
a. Menyusun Anggaran
b. Memilih Dasar Pembebanan kepada produk dengan memperhatikan:
BOP yang Dominan jumlahnya
Sifat-sifat BOP dan eratnya sifat tsb dengan dasar pembebanan yang dipakai.
Macam dasar pemilihan:
– Satuan produk
– Biaya bahan baku
– Biaya tenaga kerja
– Jam tenaga kerja langsung
– Jam mesin
c . Menghitung Tarif 
Biaya overhead pabrik yang dianggarkan = Tarif BOP
Taksiran Dasar pembebanan

SELISIH KAPASITAS 
Selisih Anggaran terkait dengan efisiensi perusahaan (biaya overhead Variabel)
Selisih Kapasitas terkait dengan tidak dipakai atau terlampaunya kapasitas (Biaya Overhead Tetap)

BARANG DALAM PROSES (WORK IN PROSESS)
Untuk menyelesaikan suatu produk terdapat 3 unsur biaya yaitu :
§  Bahan Langsung (Direct Materials)
§  Upah Langsung (Direct Labor)
§  Biaya Fabrikase (Factoru Overhead)
Ketiganya akan dialokasikan ke perkiraan Barang dalam proses dengan angka yang sudah diiktisarkan terlebih dahulu, sedangkan perincian mengenai pemakaian bahan, upah langsung atau biaya fabrikase dapat dilihat dari kartu pekerjaan (job cust sheet). Pencatatan ke job cost sheet diambil dari bon-bon pengeluaran bahan kartu waktu yang memuat perinciannya. Setelah pekerjan selesai, maka data ini diiktisarkan sehingga dapat diketahui biaya per unit. Data tersebut sebagai dasar untuk memuat jurnal dengan cara mendebit perkiraan Hasil selesai (Fishing goods) dan mengkredit perkiraan Barang dalam proses (work in prosess).


Sumber :
widada.staff.gunadarma.ac.id/…/BAB+2+-+JOB+ORDER+COST
carter, william k. 2002. Akuntansi Biaya. Jakarta : Salemba Empat
Tintri Ediraras S, Dharma, Pengantar Akuntansi II, Gunadarma, Jakarta, 1991


Senin, 23 Maret 2020

Matlan


IT Infrastruktur Library

Information Technology Infrastructure Library adalah suatu rangkaian dengan konsep dan teknik pengelolaan infrastruktur, pengembangan, serta operasi teknologi informasi (TI). ITIL diterbitkan dalam suatu rangkaian buku yang masing-masing membahas suatu topik pengelolaan (TI). Nama ITIL dan IT Infrastructure Library merupakan merek dagang terdaftar dari Office of Government Commerce (OGC) Britania Raya.

ITIL memberikan deskripsi detil tentang beberapa praktik (TI) penting dengan daftar cek, tugas, serta prosedur yang menyeluruh yang dapat disesuaikan dengan segala jenis organisasi (TI).

Walaupun dikembangkan sejak dasawarsa 1980-an, penggunaan ITIL baru meluas pada pertengahan 1990-an dengan spesifikasi versi keduanya (ITIL v2) yang paling dikenal dengan dua set bukunya yang berhubungan dengan ITSM (IT Service Management), yaitu Service Delivery (Antar Layanan) dan Service Support (Dukungan Layanan).

Pada awalnya ITIL adalah serangkaian lebih dari 40 buku pedoman tentang pengelolaan layanan IT yang terdiri dari 26 modul. Perpustakaan besar pertama ini juga dikenal sebagai ITIL 1.0. Antara 2000 dan 2004 disebabkan oleh peningkatan pelayanan yang berkesinambungan dan adaptasi terhadap situasi saat ini dalam lingkungan (TI) modern ITIL 1.0 di rilis besar dan digabungkan menjadi delapan inti manual: ITIL 2.0. Pada awal musim panas 2007 ITIL 3.0 diterbitkan. Ini didirikan struktur yang sama sekali baru. Ini terdiri dari tiga bidang utama:

* ITIL Core Publikasi
* ITIL Pelengkap Bimbingan
* ITIL Web Support Services

Pada 30 Juni 2007, OGC (Office of Government Commerce) menerbitkan versi ketiga ITIL (ITIL v3) yang intinya terdiri dari lima bagian dan lebih menekankan pada pengelolaan siklus hidup layanan yang disediakan oleh teknologi informasi. Kelima bagian tersebut adalah:
1. Service Strategy
Inti dari ITIL Service Lifecycle adalah Service Strategy.
Service Strategy memberikan panduan kepada pengimplementasi ITSM pada bagaimana memandang konsep ITSM bukan hanya sebagai sebuah kemampuan organisasi (dalam memberikan, mengelola serta mengoperasikan layanan TI), tapi juga sebagai sebuah aset strategis perusahaan. Panduan ini disajikan dalam bentuk prinsip-prinsip dasar dari konsep ITSM, acuan-acuan serta proses-proses inti yang beroperasi di keseluruhan tahapan ITIL Service Lifecycle.

Topik-topik yang dibahas dalam tahapan lifecycle ini mencakup pembentukan pasar untuk menjual layanan, tipe-tipe dan karakteristik penyedia layanan internal maupun eksternal, aset-aset layanan, konsep portofolio layanan serta strategi implementasi keseluruhan ITIL Service Lifecycle. Proses-proses yang dicakup dalam Service Strategy, di samping topik-topik di atas adalah:

• Service Portfolio Management
• Financial Management
• Demand Management

Bagi organisasi TI yang baru akan mengimplementasikan ITIL, Service Strategy digunakan sebagai panduan untuk menentukan tujuan/sasaran serta ekspektasi nilai kinerja dalam mengelola layanan TI serta untuk mengidentifikasi, memilih serta memprioritaskan berbagai rencana perbaikan operasional maupun organisasional di dalam organisasi TI.

Bagi organisasi TI yang saat ini telah mengimplementasikan ITIL, Service Strategy digunakan sebagai panduan untuk melakukan review strategis bagi semua proses dan perangkat (roles, responsibilities, teknologi pendukung, dll) ITSM di organisasinya, serta untuk meningkatkan kapabilitas dari semua proses serta perangkat ITSM tersebut.

2. Service Design
Agar layanan TI dapat memberikan manfaat kepada pihak bisnis, layanan-layanan TI tersebut harus terlebih dahulu di desain dengan acuan tujuan bisnis dari pelanggan. Service Design memberikan panduan kepada organisasi TI untuk dapat secara sistematis dan best practice mendesain dan membangun layanan TI maupun implementasi ITSM itu sendiri. Service Design berisi prinsip-prinsip dan metode-metode desain untuk mengkonversi tujuan-tujuan strategis organisasi TI dan bisnis menjadi portofolio/koleksi layanan TI serta aset-aset layanan, seperti server, storage dan sebagainya.

Ruang lingkup Service Design tidak melulu hanya untuk mendesain layanan TI baru, namun juga proses-proses perubahan maupun peningkatan kualitas layanan, kontinyuitas layanan maupun kinerja dari layanan.

Proses-proses yang dicakup dalam Service Design yaitu:

1. Service Catalog Management
2. Service Level Management
3. Supplier Management
4. Capacity Management
5. Availability Management
6. IT Service Continuity Management
7. Information Security Management

3. Service Transition
Service Transition menyediakan panduan kepada organisasi TI untuk dapat mengembangkan serta kemampuan untuk mengubah hasil desain layanan TI baik yang baru maupun layanan TI yang dirubah spesifikasinya ke dalam lingkungan operasional. Tahapan lifecycle ini memberikan gambaran bagaimana sebuah kebutuhan yang didefinisikan dalam Service Strategy kemudian dibentuk dalam Service Design untuk selanjutnya secara efektif direalisasikan dalam Service Operation.

Proses-proses yang dicakup dalam Service Transition yaitu:

1. Transition Planning and Support
2. Change Management
3. Service Asset & Configuration Management
4. Release & Deployment Management
5. Service Validation
6. Evaluation
7. Knowledge Management

4. Service Operation
Service Operation merupakan tahapan lifecycle yang mencakup semua kegiatan operasional harian pengelolaan layanan-layanan TI. Di dalamnya terdapat berbagai panduan pada bagaimana mengelola layanan TI secara efisien dan efektif serta menjamin tingkat kinerja yang telah diperjanjikan dengan pelanggan sebelumnya. Panduan-panduan ini mencakup bagaiman menjaga kestabilan operasional layanan TI serta pengelolaan perubahan desain, skala, ruang lingkup serta target kinerja layanan TI.

Proses-proses yang dicakup dalam Service Transition yaitu:

1. Event Management
2. Incident Management
3. Problem Management
4. Request Fulfillment
5. Access Management

5. Continual Service Improvement
Continual Service Improvement (CSI) memberikan panduan penting dalam menyusun serta memelihara kualitas layanan dari proses desain, transisi dan pengoperasiannya. CSI mengkombinasikan berbagai prinsip dan metode dari manajemen kualitas, salah satunya adalah Plan-Do-Check-Act (PDCA) atau yang dikenal sebagi Deming Quality Cycle

Sebuah perusahaan yang mengimplementasi ITIL secara nyata tentunya mendapat banyak sekali keuntungan, misalnya, pelayanan IT menjadi lebih fokus kepada departemen lainnya di dalam satu perusahaan, biaya lebih efisien dan dapat diatur dengan baik, serta perubahan-perubahan IT yang dapat lebih mudah untuk diatur, dan masih banyak keuntungan lainnya yang pada akhirnya akan berdampak pada income perusahaan itu sendiri.
4.
framework ITIL dikembangkan sejak 1980-an oleh Office of Government Commerce (Departemen Perdagangan) Inggris sebagai guidance bagi organisasi/perusahaan di sana. Pertengahan 1990-an, ITIL diakui dunia menjadi standar de facto di bidang service management. ITIL menyediakan sekumpulan best practice yang lengkap dan konsisten untuk ITSM, serta mempromosikan pendekatan kualitas untuk mencapai efektivitas dan efisiensi organisasi dalam penggunaan sistem informasi. ITIL mencakup 8 aspek, yakni: dukungan layanan, delivery, rencana pengembangan, manajemen infrastruktur TI, manajemen aplikasi, perspektif bisnis, manajemen sekuriti, dan manajemen aset software.
Saat ini ITIL telah memiliki paket materi dan menyediakan kursus pelatihan, ujian dan sertifikasi. Sebagai sebuah framework, ITIL telah memasuki versi terbaru, yaitu ITIL V3 – Service Life Cycle.

Menurut Santosh Nair, Direktur Birlasoft, sebelumnya Birlasoft menggunakan beragam perangkat help desk. Hanya saja, perangkat itu fungsinya terbatas. Semisal, tidak cocok (compliant) dengan proses ITIL; fitur IT Asset Management tidak tersedia sehingga sulit melacak aset; tidak ada fitur untuk persetujuan proses; keterbatasan dalam hal Service Level Agreement ataupun Change Management; tidak ada mesin alur kerja untuk mengotomasi proses; hingga terbatasnya fungsi pelaporan dan notifikasi e-mail. “Semua itu menyebabkan banyak kerja manual, informasi pengguna tidak terlacak secara akurat, kesulitan untuk cocok dengan ITIL dan lisensi software. Akibatnya, ada ketidakpuasan dari para pelanggan dan staf administrasi TI,” ungkap Nair.

Mengenai Sertifikasi ITIL, Apa sih Benefitnya?

ITIL – Information technology Infrastructure Library

Teknologi Informasi Infrastructure Library (ITIL) adalah satu set konsep dan teknik untuk mengelola teknologi informasi (TI) infrastruktur, pengembangan, dan operasi. ITIL ® adalah pendekatan yang paling luas diterima untuk layanan manajemen TI di dunia. ITIL menyediakan seperangkat praktek terbaik kohesif, yang diambil dari sektor publik dan swasta internasional. Sebuah filosofi keseluruhan ITIL telah berkembang dari bimbingan yang terkandung dalam buku-buku ITIL dan skema ITIL kualifikasi profesional.
ITIL terdiri dari serangkaian buku memberikan bimbingan pada penyediaan kualitas layanan TI, dan pada akomodasi
dan fasilitas yang diperlukan untuk mendukung lingkungan TI. ITIL telah dikembangkan sebagai pengakuan ketergantungan organisasi ‘tumbuh di TI dan mewujudkan praktik terbaik untuk IT Service Management.

Manfaat ITIL
Dengan menyediakan pendekatan sistematis untuk manajemen layanan TI, ITIL dapat membantu sebuah perusahaan dalam cara berikut:
 Mengurangi biaya
 Peningkatan layanan TI melalui penggunaan proses-proses praktek terbaik yang telah terbukti
meningkatkan kepuasan pelanggan melalui pendekatan yang lebih profesional untuk pelayanan standar dan pedoman
 Meningkatkan produktivitas
 Meningkatkan penggunaan keterampilan dan pengalaman
 Meningkatkan penyampaian layanan pihak ketiga melalui spesifikasi ITIL atau ISO 20000 sebagai standar untuk pengiriman layanan pengadaan jasa.

Sertifikasi ITIL adalah yang paling dicari dalam industri TI. Beberapa Sertifikasi ITIL biasanya membuat ke daftar sertifikasi teknis tertinggi membayar. Sertifikasi ITIL ITIL dikelola oleh Badan Sertifikasi Manajemen (ICMB) yang terdiri dari OGC, IT Service Management Forum Internasional dan dua pemeriksaan lembaga:. EXIN (berbasis di Belanda) dan ISEB (berbasis di Inggris) yang EXIN dan ISEB mengelola ujian dan kualifikasi penghargaan di Yayasan, Praktisi dan Manajer / tingkat Master saat ini dalam ‘ITIL Service Management’, ‘ITIL Aplikasi Manajemen’ dan ‘Manajemen Infrastruktur TIK’ masing-masing.



Link source :
http://www.ciosociety.com/?p=684
http://www.kulinet.com/baca/itil-sebagai-audit-kontrol-kualitas-pelayanan-it/1073/
id.wikipedia.org/wiki/ITIL
http://pengantarteknoliinformasi.blogspot.com/2011/06/pengertian-itil.html

Pengertian dan Manfaat Pelayanan Manajemen Sistem Informasi

Pengertian :

Manajemen layanan sistem informasi adalah suatu metode yang pengolahan sistem  Teknologi Informasi (TI) yang secara filosofis terpusat pada perspektif konsumen/pemakai layanan TI terhadap bisnis perusahaan. Manajemen layanan sistem informasi merupakan pengertian kebalikan dari pendekatan sistem manajemen TI dan interaksi bisnis yang terpusat pada teknologi. Istilah manajemen layanan sistem informasi tidak berasal dari suatu organisasi, pengarang, atau pemasok tertentu dan awal penggunaan frasa ini tidak terlalu jelas kapan di mulainya.

Manajemen Layanan TI atau manajemen layanan yang mempunyai dukungan besar dari TI / IT service management or IT service support management( ITSM atau ITSSM) mengacu pada pelaksanaan dan pengelolaan dari kualitas layanan TI yang memenuhi semua kebutuhan bisnis. Layanan manajemen TI dilakukan oleh penyediaan layanan TI melalui kombinasi yang sangat tepat dari teknologi, manusia, proses dan informasi.


Manfaatnya :

Berikut ini manfaat dari Peranan Manajemen Layanan Sistem Informasi Bagi Lingkungan antara lain sebagai berikut 

  • Meningkatan aksesbilitas denagan cepat dan akurat sehingga tidak memakan waktu banyak, tanpa harus ada peranan dalam sistem informasi. Layanan sistem informasi menjadi jauh lebih akurat dalam proses pembuatan dan pembangunnya sehingga membangun dengan lebih jelas.
  • Memastikan banyaknya tersedianya kualitas dan terampildalammenggunakan sistem informasi. Jika pada suatu saat terjadi kerusakan kita akan mengetahui dimana kerusakan itu berasal dan dari mana asalnya secara cepat dan akurat karena ada penggunaan yang akan di dalamnya ada perbaikan.
  • Memudahkan untuk mengidentifikasi kebutuhan – kebutuhan yang kita butuhkan dan juga yang akan menerampilkan pendukung dalam sistem informasi. Dengan ini memudahkan kita dalam pengerjaan dan juga memudahkan dalam kita untuk keterampilan dalam sistem informasi tersebut.
  • Organisasi yang akan menggunakan sistem informasi sebagai untuk mengelolah banyak transaksi yang kita butuhkan , mengurangi biaya atau menghemat biaya dan juga bisa menghasilkan banyak pendapat untuk mereka semua. Maka dari itu kita semuaakan merasa lebih mudah dalam mengerjakan apapun dengan layanan sistem informasi.